Penerapan media sosial dan teknologi telah menjadi pintu gerbang utama dalam pemasaran digital, dengan penekanan pada personalisasi dan preferensi konsumen. Komunikasi pemasaran, yaitu strategi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan pesan dalam rangka mempromosikan produk, layanan, atau merek, memegang peranan penting dalam hal ini. Tujuannya mencakup meningkatkan kesadaran, membangun minat, memengaruhi keputusan pembelian, dan menjalin hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Salah satu strategi yang kini menonjol dalam komunikasi pemasaran adalah penggunaan kreativitas dan humor dalam pembuatan konten, yang sangat relevan di era Society 4.0. Humor sebagai alat penyampaian pesan semakin berkembang, terutama bagi Generasi Z dan Generasi Alpha. Komunikasi pemasaran pun bergerak seiring dengan tren ini, memanfaatkan humor viral untuk menarik perhatian audiens digital.

Menurut Ferdian et al. (2024), komunikasi pemasaran menekankan bahwa kreativitas dan penggunaan humor mampu meningkatkan daya tarik visual konten, sehingga lebih efektif dalam menarik perhatian konsumen. Kesadaran, sensitivitas, serta akses informasi yang dimiliki Generasi Z memungkinkan percepatan pengembangan teknik pemasaran digital, termasuk penggunaan humor internet untuk mempromosikan barang atau jasa. Fenomena ini menjadi kajian menarik bagi mahasiswa Universitas Dian Nusantara, khususnya yang fokus pada analisis pasar dan pembuatan konten.

Metode pemasaran ini dapat ditemukan di berbagai platform digital seperti X, Instagram, YouTube, dan WhatsApp. Dengan menciptakan konten yang menghibur, sesuai dengan tren algoritma, serta memperhatikan retensi pengguna media sosial, perusahaan dapat melancarkan kampanye pemasaran yang lebih efektif. Humor tidak hanya meningkatkan kesadaran merek tetapi juga memperkuat komunikasi pemasaran.

Sebagai contoh, popularitas Dogecoin menunjukkan hubungan erat antara humor dan identitas merek. Berawal dari unggahan gambar Shiba Inu yang ekspresif, Dogecoin kemudian menjadi mata uang digital yang menarik perhatian global, serta didukung oleh berbagai cuitan humoris Elon Musk di platform X. Hal ini menunjukkan bagaimana humor dapat memperkuat identitas merek dan memengaruhi dinamika pasar.

Contoh lain adalah humor dunia maya yang sedang viral; "I’m just a chill guy" yang merepresentasikan kesederhanaan melalui visual yang menarik dan relatable. Strategi pemasaran ini, menjadi salah satu teknik yang dimanfaatkan dalam beberapa parodi iklan dan campaign sosial yang berada di berbagai platform media sosial sekaligus menggambarkan positive thinking.

Strategi serupa juga dapat ditemukan dalam iklan e-commerce di platform seperti Shopee dan Tokopedia, yang memanfaatkan humor dan kreativitas dalam pembuatan kontennya.

Dalam dunia ekonomi, kreativitas dalam strategi pemasaran memainkan peran penting dalam membangun popularitas dan identitas merek. Program Studi Manajemen Universitas Dian Nusantara menyediakan jalur bagi mahasiswa untuk mempelajari berbagai ilmu terkait strategi pemasaran dan ilmu pengelolaan pangsa pasar.

Artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Universitas Dian Nusantara, khususnya Program Studi Manajemen Pemasaran, dalam mendalami ilmu terkait manajemen perusahaan, strategi bisnis, hubungan ketenagakerjaan, manajemen produksi, pemasaran, administrasi, hingga organisasi nirlaba. Dengan memahami topik ini, mahasiswa dapat menggali lebih dalam tentang peran humor dalam pemasaran kreatif serta dampaknya terhadap perkembangan ekonomi digital.