Perkembangan teknologi informasi, khususnya melalui lahirnya media sosial, telah membawa perubahan signifikan dalam masyarakat Indonesia. Perubahan ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, etika, dan norma sosial.

Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk membuat, berbagi, dan berinteraksi dengan konten secara online. Beberapa platform yang populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, Telegram, LinkedIn, TikTok, Pinterest, dan YouTube, melalui platform-platform ini menawarkan berbagai fitur dan fungsi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi, hiburan, jaringan profesional, dan pemasaran digital. 

Disamping itu, media sosial merupakan sebuah alat yang sangat kuat dan serbaguna yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan modern. Meskipun menawarkan banyak manfaat, seperti konektivitas yang lebih baik dan akses informasi yang mudah, media sosial juga membawa tantangan yang perlu diatasi melalui pendidikan literasi digital dan kebijakan yang tepat.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Data Reportal, jumlah penduduk Indonesia pada januari 2024 mencapai 278,7 juta jiwa sedangkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia memiliki 139,0 juta pengguna aktif media sosial pada Januari 2024, atau setara dengan 49,9 persen dari total populasi di Indonesia. Selain itu, terdapat 5,07 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia pada awal April 2024, setara dengan 62,6 persen dari total populasi global.

Sementara itu, GWI mengungkapkan data bahwa rata-rata pengguna media sosial aktif menggunakan atau mengunjungi rata-rata 6,7 platform sosial berbeda setiap bulannya, dan menghabiskan rata-rata 2 jam 20 menit per hari menggunakan media sosial. Tentu dalam penggunaan sosial media memiliki dampak positif dan negatif bagi para penggunanya baik bagi kehidupan pribadi, kehidupan sosial bermasyarakat maupun dalam lingkungan pekerjaan. Berikut adalah beberapa dampak utama dari penggunaan media sosial di lingkungan kerja:

Dampak Positif

1. Memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar tim, baik secara internal maupun eksternal, melalui pesan instan, panggilan suara, dan video call.

2. Memberikan akses ke berbagai kursus online, tutorial, dan sumber belajar yang dapat membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja.

3. Memperkuat budaya perusahaan dengan membangun komunitas internal, berbagi berita dan pencapaian perusahaan, serta meningkatkan keterlibatan karyawan.

4. Sosial media dapat dimanfaatkan dalam dunia Bisnis untuk melakukan mempromosikan produk dan layanan mereka, meningkatkan brand awareness, dan menjangkau audiens yang lebih luas.

5. Memungkinkan profesional untuk membangun jaringan, mencari peluang kerja, dan terhubung dengan rekan kerja atau perusahaan di seluruh dunia.

Dampak Negatif

1. Perilaku karyawan di media sosial dapat berdampak pada reputasi perusahaan. Komentar negatif atau posting yang tidak pantas dapat merusak citra perusahaan.

2. Media sosial dapat membuat batas antara kehidupan profesional dan pribadi menjadi kabur, yang bisa mengakibatkan karyawan merasa tertekan atau kewalahan.

3. Karyawan dapat terganggu oleh penggunaan media sosial untuk keperluan pribadi selama jam kerja, yang dapat mengurangi fokus dan produktivitas.

4. Penggunaan media sosial di tempat kerja bisa memicu cyberbullying atau konflik antar karyawan, yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.

5. Informasi sensitif atau rahasia perusahaan bisa berisiko bocor melalui media sosial, baik secara tidak sengaja maupun disengaja oleh karyawan.

6. Perusahaan harus memastikan bahwa penggunaan media sosial oleh karyawan mematuhi regulasi dan kebijakan yang berlaku, termasuk perlindungan data dan hak cipta.

Penggunaan media sosial dalam dunia kerja memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan jaringan profesional, pemasaran, komunikasi, dan pengembangan karyawan. Namun, perusahaan harus mengelola risiko terkait penurunan produktivitas, keamanan, reputasi, dan keseimbangan kehidupan kerja. Kebijakan yang jelas dan pendidikan literasi digital bagi karyawan dapat membantu memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif dari penggunaan media sosial di tempat kerja.

Untuk itu melatih kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial di lingkungan kerja dapat dimulai sejak di bangku kuliah. Mahasiswa dapat memanfaatkan waktu di perguruan tinggi untuk mengembangkan keterampilan ini, yang akan sangat berguna dalam karir profesional dalam dunia kerja nantinya. Beberapa cara untuk melatih penggunaan bijak media sosial sejak di bangku kuliah dapat dimulai dengan cara yang paling sederhana seperti selalu berkomunikasi dengan sopan dan menghormati pandangan orang lain di media sosial, termasuk juga belajar cara mengelola konflik online dengan bijak. Selain itu juga dapat mengikuti kursus atau workshop online tentang literasi digital yang mencakup topik-topik seperti keamanan siber, etika digital, dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab. Selalu pertimbangkan dampak jangka panjang dari konten yang akan dibagikan, pastikan konten tersebut tidak merugikan reputasi diri sendiri atau orang lain. Atur waktu khusus untuk menggunakan media sosial dan hindari penggunaan berlebihan yang dapat mengganggu studi dan tugas lainnya. Anda dapat mulai menerapkan langkah-langkah sederhana ini sejak masa perkuliahan, sehingga Anda akan lebih siap dan bijaksana dalam menggunakan media sosial di lingkungan kerja. Dengan demikian, produktivitas dan profesionalisme Anda tidak akan terganggu.

(Sekar Ayu Putri / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

humas@undira.ac.id

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial

www.undira.ac.id