Kamis, 20 Maret 2025 - Dengan kualitas yang baik, maka akan tercapai hasil yang optimal. Demi meningkatkan kualitas penulisan proposal sekaligus kesempatan dalam penerimaan hibah DIKTI, Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dian Nusantara (LRPM UNDIRA) kembali mengadakan program Coaching Clinic Hibah DIKTI 2025. Coaching Clinic yang berlangsung pada 20 Kamis 2025 tersebut merupakan pertemuan lanjutan dari acara Coaching Clinic sebelumnya yang telah berhasil dilaksanakan di bulan Februari 2025 lalu. 

Coaching Clinic kali ini diadakan di Aula Lantai 6 Universitas Dian Nusantara, Kampus Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ada dua narasumber ahli sekaligus dosen Universitas Trisakti yang hadir yakni; Dr. Winnie Septiani S.T., M.Si., IPM., dan Dr. Maria I Ririk Winandari S.T., M.T., untuk membagikan tips dan trik teknik penulisan proposal kepada para dosen tetap UNDIRA.

Wakil Rektor I Universitas Dian Nusantara, bpk Ir. Margono Sugeng, M.Sc., menyampaikan dalam segmen pembukaan acara bahwa beliau berharap Coaching Clinic yang diadakan dapat memperlancar penyusunan proposal baik di bidang penelitian maupun bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). 

Acara Coaching Clinic merupakan salah satu bagian dari upaya strategis UNDIRA untuk mewujudkan visi yang sudah dicanangkan, yakni menjadi Universitas terpercaya dan profesional yang berwawasan global untuk memenuhi kebutuhan dunia industri dan kewirausahaan berbasis Ilmu Pengetahuan serta Teknologi di tahun 2030. Beliau berlanjut bahwa untuk mencapai visi tersebut, Penelitian dan PkM merupakan dua pilar utama untuk merealisasikan visi dan misi UNDIRA sekaligus mengasah kapabilitas para dosen dalam rangka menghasilkan penelitian yang Inovatif serta berguna bagi masyarakat.

Berlanjut dari pembukaan tersebut, Dr. Winnie Septiani S.T., M.Si., IPM. yang telah mereview proposal hibah Penelitian para dosen mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti; kesalahan pengiriman, format penulisan, sampai dengan penggunaan bahasa yang kurang tepat. Beliau mengungkapkan bahwa penulisan proposal penelitian harus melalui tahapan dengan penuh kesabaran. 

“Menulis itu seperti menyaring ya Bapak Ibu, jadi tidak bisa sekali jalan lalu halus. Bapak Ibu harus menyesuaikan dengan template. Kesesuaian dengan template itu merupakan aturan mutlak yang harus dipatuhi.” ujar Dr. Winnie Septiani.

Beliau melanjutkan bahwa dalam penulisan Penelitian yang baik, para dosen juga perlu memperhatikan penelitian sebelumnya sebagai materi referensi terutama bagi riset yang telah berhasil lolos tahap seleksi. Hal tersebut diperlukan demi menghemat waktu penulisan proposal, khususnya bagi para dosen yang memiliki pembahasan multimodal (mencakup beberapa bidang penelitian sekaligus). 

Namun, terdapat beberapa poin yang dapat menurunkan eligibilitas submisi penelitian; seperti tidak adanya indikator skema target penelitian dan tidak tercantumnya prosedur penelitian.

Dalam pelaksanaan kegiatan PkM, demi memperlancar penulisan proposal sekaligus pelaksanaan kegiatan PkM lebih baik para dosen menjalin komunikasi dengan mitra PkM yang terlibat. Komunikasi dilakukan agar pembuatan skema proposal sesuai dengan target awal, dan hal tersebut akan mempengaruhi penentuan mitra, budget, lokasi yang dituju sekaligus harapan hasil kegiatan pada kehidupan masyarakat sekitar. 

Ada pula persyaratan administrasi yang harus dipenuhi dan dipahami oleh para kelompok agar proposal yang diajukan dapat lolos tahap review. Proposal harus mengikuti format penulisan yang disediakan, proposal harus sesuai dengan skema penelitian yang telah disetujui, substansi topik yang diangkat sebagai permasalahan riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta track record ketua beserta seluruh anggota.

Diharapkan dengan sesi kedua dan terakhir dari Coaching Clinic tersebut, segenap dosen UNDIRA siap dalam memaksimalkan output penelitian dan PkM dengan baik.